Saturday 3 September 2011

4L@y

Tidak ditemukan di kamus besar bahasa indonesia, namun telah menjadi salah satu kata yang dikenali sebagai: kata sifat yang menggambarkan seseorang yang melakukan hal yang nggak banget menurut sebagian orang, bisa dikatakan agak sedikit nggilani dan membuat jengah plus risih bagi beberapa orang yang sok yes <<versi saya

Ada sekelompok orang yang mendeskripsikan bahwa, ciri-ciri anak alay adalah:

1. Kalo ngetik sms, atau bikin status di social network, pake huruf yang nggak bisa dibaca, alias hurufnya besar kecil besar kecil atau huruf diganti angka, contoh: H3LLoWh

2. Dan bahasanya sangat bertentangan dengan kaidah ejaan yang disempurnakan, seperti: gw nag gahoel, jangand lupah ett akkuh eah.

3. Atau dari segi penampilan, kalo menurut versi teman saya, anak alay itu kalo pake kerudung, tetep eksis, alias ada poninya.

4. Dari perbuatan sehari-hari juga, misalnya show off masalah pribadi atau percintaan di social network

Itu pendapat orang-orang. Akibatnya, anak yang mendapat cap alay langsung jadi bahan gunjingan dan cemoohan orang-orang. Dalam dunia pergaulan, mereka agak di-under estimate kan. Padahal kalo dipikir-pikir, mereka itu kreatif juga lo. Coba pikirin, gimana mereka bisa kepikiran ngubah kata ‘banget’ jadi ‘beudhz’. Hehehehe

Tapi nggak jarang orang yang bilang, “Ih anak itu alay banget!” sebenarnya tidak jauh lebih tidak alay dari yang dikatain (sok yes). Pernah waktu itu saya lihat di akun jejaring sosial seorang teman, kira-kira gini statusnya:

“Risih ngeliat orang-orang yang nge add aku namanya alay semua, pengen di remove tapi nggak enak”

terus dibawahnya ada komen:

“eah, bener, klo emg gg knalz dan gg tau orgnya, di remove aja, aku jugag risih sbenernyah”

-yah yang ngomen alay pisan –___________________________-

trus ada lagi komen:

“Namamu dulu itu nggak alay ta?”

-menohok, tapi that’s true

sang empunya akun pun menjawab:

“Sekarang udah nggak alay lagi kok”

 

 

See, sebenernya semua orang pernah alay. Ya, saya pun pernah alay. Dan saat itu semua orang pun menganggap hal tersebut tidak alay, alias semua fine-fine aja dengan gaya sms gede kecil huruf ganti angka. Bahkan, sebuah provider yang besar pun menjadikan gaya sms alay sebagai gaya sms mereka. Bisa disimpulkan, pada saat itu alay masih gaul. 

Tapi sekarang seolah kita melupakan ke-alay-an masa lampau itu dan membuat orang lain yang alay menjadi terlihat melakukan dosa. Hehe, kalo menurutku justru mereka yang masih alay perlu diberi pencerahan, bahwa trend telah bergeser. Bahwa apa yang mereka pikir keren, itu telah membuat jengah beberapa orang dan membuat mereka digunjingkan. Tapi ya, kalo mereka mau tetap berpendirian teguh untuk tetap alay, ya jangan diilokno, gitu. Biarkan mereka berkreasi. Ya, walaupun kreasi itu sedikit membuat risih. Jadi ngebayangin, coba kreativitas mereka digunakan untuk hal-hal yang lebih berguna, pasti bakalan lebih sip kan.

No offense, peace ^^v

No comments:

Post a Comment