Begitu banyak yang dapat disyukuri dari apa yang terjadi kepada saya. Jika
menghitung-hitung nikmat yang diberikan Allah, tidak akan ada waktu yang
mencukupi. Bukan berarti lantas tidak jadi menghitung, menurut saya, segala
nikmat tersebut perlu diingat, dan sebaiknya terus diingat. Karena untuk dapat
mensyukuri, kita perlu mengingat, bukan satu demi satu nikmat yang ada, namun jumlah
semua nikmat itu apabila ditambahkan.
Terkadang berbagai kenikmatan yang tidak kita sadari muncul sebagai
kepingan mozaik yang menunggu untuk dipasangkan di tempat seharusnya. Seperti
kata Bang Andrea Hirata dalam novelnya, yang tak lain dan tak bukan mengutip
kalam Illahi dalam al Qur’an, bahwa setiap hal di dunia ini mempunyai suatu
arti, dan tidak ada yang sia-sia. Semuanya tercipta untuk melengkapi
mozaik-mozaik yang sudah ada. Jadi, bagaimana menurut Anda?
Liburan semester 5 ke 6 ini, memang tidak diwarnai dengan jalan-jalan ke
luar kota atau ke luar negeri seperti teman-teman. Kebanyakan saya malah
ngemall sambil wisata kuliner.
Ini kuliner yang baru saya coba, andalan top markotop. Es krim ini belinya
di food Court Galaxy Mall, rasa Strawberry cheese dengan roti tawar
warna-warni. Kalo kata Andini kayak es potong, dengan kemasan lebih modern.
Es Potong Modern |
Tapi ya, setidaknya saya berusaha melakukan hal-hal yang agak berguna. Salah
satunya pergi ke MI Bahagia. Sebuah sekolah dasar di sebelah utara terminal
Joyoboyo. Di Sabtu pagi yang cerah, entah ada energi positif apa yang mendorong
semangat pada diri saya untuk pergi ke sana. Bersama empat orang teman saya,
anggota Swayanaka, Mahasiswa Sayang Kanak-Kanak, kami mencoba-coba peruntungan
menjadi guru dadakan di sekolah ini. Begitu saya datang, saya langsung berusaha
memahami situasi. Ruangan seluas kira-kira 8x5 m persegi, dibagi menjadi tiga
dengan sekat-sekat tripleks. Bangku-bangku sedang disusun oleh guru di SD
tersebut. Ternyata untuk mengelompokkan kelas 3 dan kelas 4. Lagi-lagi...
ternyata, kelas 3 hanya terisi 4 orang. Kelas 4 hanya 6 orang. Gurunya hanya 3
orang. Satu cuti hamil, satu kepala sekolah yang kebetulan saat itu harus
mengikuti pertemuan kepala sekolah, dan satu lagi sedang sakit tenggorokan
namun tetap mengajar. Menyodorkan buku paket bahasa Inggris, berharap kami
membantu keadaan ini.
Akhirnya saya mengajar anak kelas 3. Ferdi, Yeyen, Dani, Ira. Mereka, lucu,
sekali. Mereka baik sekali. Dan aku senang sekali. :D
Apa yang paling Anda takutkan saat mengajar? Takut dirasa membosankan, yaaah
tahu lah anak sekarang. Takut muridnya tidak mengerti? Ya salah satunya. Tapi,
adik-adik saya ini dengan baik hatinya mencoba terlihat tidak merasa bosan
dengan saya, dan mereka sungguh mengerti apa keinginan saya. Saat saya minta
mereka berlomba untuk mengelompokkan bahan-bahan makanan, mereka melakukannya
dengan antusias, menganggapku ada. Saat aku membuka buku paket bahasa Inggris, kulihat ada sebuah teks lagu
yang tidak asing. My Bonnie. Aah, saat kecil mama saya membelikan saya VCD lagu
anak-anak dalam bahasa Inggris, dan saya sangat suka sehingga hafal seluruh
isinya. Mmm, kemungkinan besar guru mereka tidak akan mengajarkan lagu ini.
Dugaan saya benar. Lalu saya ajarkanlah lagu ini.
Dan, dengan baik hatinya mereka menyanyikannya dengan antusias.
“Lagune enak yo,” Nyess. Rasanya kayak dibeliin es krim strawberry keju
pake roti warna-warni. Bahkan mereka bersedia tampil di depan sambil joget
gangnam style, huaaaah.
Setelah istirahat, saat saya beralih ke kelas 5 dan 6,
tapi salah satu anak kelas 3 mengintip di balik sekat, memanggil saya, “Mbak,
ayo belajar koyok mau,”
Aaaaaaaaaah. So Sweeeet.... Yang paling so sweet lagi waktu pulang sekolah, mereka salim ke kita sambil
cium tangan. Aa, jadi begini ya rasanya. Dan rasanya, saya bersyukur bisa merasakan kebahagiaan ini. Hidup MI Bahagia! Saya akan menyertakan kalian dalam doa saya, semangat!
Seminggu ini saya juga sedang mencoba hal baru, mengikuti kajian ilmu fiqih dan aqidah (kaifa) yang diadakan ikadi jawa timur. Untuk mengisi waktu luang, dan saya merasa perlu siraman rohani. Dan lagi-lagi saya sangaaat bersyukur, telah menemukan brosurnya, memberanikan diri kesana, mendaftar tanpa seorang teman. Sungguh keren sekali kajian ini. Dibimbing ustad Mudzoffar Jufri dan ustad Agung Cahyadi. Beliau berdua sungguh expert sehingga membuat saya merasa bodoh sekali. Inilah yang saya cari. Terima kasih atas kesempatan berguru pada beliau berdua, mudah-mudahan saya istiqomah sampai akhir kajian, amiin. Fighting!
Anyway, seminggu yang lalu saya ultah ke 19 loo. Alhamdulillah, terimakasih banyak Ya Allah memberiku begitu banyak hal selama 19 tahun ini. Wahai tubuhku, terima kasih telah bekerja keras, maafkan daku ya jika banyak salah.
From Embers |
From Mbak Inda, Drestha, Lana, Mima, Vira |
Thanks for all your wishes, your support, your hard time because of me, OMG, really lucky me, for having them.
And also my family, Mama, membelikanku sebuah impian yang sangat mahal. Hiks, I'll use it well Ma. Adik, Mbak Tik dan keluarga. :D
Ya Allah, for giving me those people, Alhamdulillah. Untuk kesempatan hidup yang diberikan, Alhamdulillah. Untuk bimbingan yang diberikan, Alhamdulillah. Untuk iman yang Engkau berikan, Alhamdulillah.
Biarkan saya menikmatinya hingga akhir hidup Ya Allah, boleh ya?